Pemimpin seyogyanya memiliki sifat
kepemimpinan dalam memiliki wewenang sehingga ia berhak melaksanakan
kepemimpinannya. Dalam melakukan praktik kepemimpinan, sesungguhnya pemimpin
melakukan penerapan teori kepemimpinan dan juga menerapkan seni kepemimpinan
agar ia berhasil memimpin. Keberhasilan memimpin itu merupakan bentuk
pertanggungjawaban perilaku kepemimpinannya.
Seseorang yang memiliki keistimewaan
sifat kepemimpinan, baik itu sifat fisik maupun rohaniah, juga telah memiliki
kuasa dan wewenang, bahkan penuh bertanggung jawab, namun belum menjamin
kepemimpinannya mencapai keberhasilan. Mengapa itu terjadi ? Masalah itulah
yang akan dijawab dalam uraian-uraian berikut ini. Ikutilah uraian itu sehingga
pembaca akan menemukan jawaban atas pertanyaan itu.
Ketidakberhasilan itu antara lain
karena kelebihan keistimewaan sifat bodang kepemimpinan, kekuasaan, wewenang
dan tanggungjawab seorang pemimpin harus dibuktikan dalam berperilaku
membimbing anak buah. Memimpin anak buah berlangsung di lingkungan kegiatan
kepemimpinan, baik perilaku memimpin anak buah itu bersifat formal maupun
nonformal. Perilaku kepemimpinan itu menjadi salah satu sarana tolok ukur
jaminan keberhasilan pemimpin. Sekalipun perilaku itu sendiri masih perlu
ditopang dengan tolok ukur lainnya sebagai pelengkap karena sulit mengukurnya.
Atas dasar itu maka masalah ini akan
memfokuskan pada penjelasan tentang perilaku pemimpin, gaya kepemimpinan dan
tipe kepemimpinan. Ketiga topik bahasan itu akan diuraikan berikut.
Perilaku Pemimpin
Perilaku seorang pemimpin ketika
memimpin anak buah akan memperoleh tanggapan atau reaksi dapat berupa sikap
atau perilaku bawahan. Reaksi perilaku itu tidak saja gerakan badan, tetapi
termasuk ucapan, sepak terjang sebagai reaksi pengikut terhadap kepemimpinan
seorang pemimpin. Tanggapan itu dapat bersifat terang-terangan atau tersembunyi
dengan berbagai bentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar